
Kudus, Dupanews.id – Warga Dukuh Goleng Kecamatan Jati dan wargha Dukuh Karangturi Kecamatan Kaliwungu sama sama membutuhkan sebuah jalan tembus atau jalan pintas yang menghubungkan kedua padukuhan tersebut. Secara permanent berupa jalan beraaspal atau beton dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Namun keinginan warga yang sudah lama sekali diidam-idamkan itu sampai sekarang juga belum terwujut. Mereka tidak tahu mau melapor kepada siapa. Kepada bupati, DPRD atau gubernur Jawa Tengah.
Jalan yang ada sekarang sebagian besar adalah jalan setapak. Hanya bisa dilalui dengan naik motor, sepeda atau jalan kaki. Dengan catatan jika musim penghujan samasekali tidak bisa dilalui.
Sejumlah warga yang ditemui Dupanews, Minggu ( 14/11/2021) mengatakan, jalan yang dimaksud berada di tepi tanggul Kali Wulan. Panjangnya sekitar 1.000 – 1.500 meter. Di sisi utara jalan terdapat bangunan spiilway yang tidak terawat dengan baik. Sebagian temboknya retak dan bengkah. Spillway adalah sebuah struktur di dam ( bagian dari bendungan) yang berfungsi sebagai tempat pelimpahan air . Dan berfungsi membantu mencegah banjir .
Sedang di sisi selatan spiilway sebagian diantaranya sudah ada jalan beton. Meski kondisinya juga rusak dan panjangnya hanya beberapa meter saja. Lalu di tengah saluran terlihat sebuah jembatan yang sudah tidak berfungsi.
Sebagian warga memanfaatkan sebagian tanah di antara tanggul Kali Serang maupun diantara tanggul dengan spiilway untuk bercocok tanam. Sebagian lagi untuk kandang ternak-khususnya ternak kerbau.

Jika jalan tembus atau jalan pintas itu dibangun, maka urat nadi perhubungan ke dua desa semakin mudah ditempuh dan semakin lancar.Begitu pula perputaran roda perekonomian, terutama yang terkait dengan ternak kerbau dan pertanian. Kedua pedukuhan tersebut dikenl sebagai sentra peternakan ketrbau di Kbupaten Kudus.
Baca Juga : Bawa Misi Pelestarian Seni Budaya, PEPADI Kudus dikukuhkan
Dalam kondisi normal, untuk menuju Dukuh Karangturi, hanya bisa ditempuh dari jalan lingkar Jati – Kaliwungu. Dan melalui sebuah jembatan permanen yang di bawahnya mengalir Kali SWD I.
Lalu untuk menuju Dukuh Goleng juga hanya bisa dilalui melalui jalan lingkar Jati – Kaliwungu. Hanya saja tidak melewati satu pun jembatan. Namun ketika Kali Wulan, Kaligelis dan SWD I meluap maka kedua pedukuhan tersebut dilanda banjir. Dan bahkan tidak jarang terisolir hingga beberapa hari atau bisa berminggu minggu.
Jika mengacu dengan pembangunan tanggul Kali Gelis di Dukuh Goleng, maka pembangunan tanggul tersebut memungkinkan diperpanjang hingga
Dukuh Karangturi maupun sampai Setrokalangan. Begitu pula pembangunan jalannya.
Sedangkan salah satu sumber dananya memungkinkan diperoleh dari program pembangunan jalan usaha tani (JUT). (Sup)