
Kudus, Dupanews – Satu satunya keramik kuno asal Vietnam yang masih tersisa di komplek Menara Kudus. Keramik kuno tersebut berada di gapura kembar sebelah kanan bagian atas. Atau depan (timur) Menara, yang dikenal dengan gapura paduraksa. Dibuat pada abad ke-14. “Pernah diminati kurator Jepang, ketika secara khusus meneliti keramik tersebut pada tahun 2005. Saya waktu itu yang mendampingi saat jadi kepala seksi sejarah museum dan kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus. ” tutur Sancaka Dwi Supani, selaku Ketua Lembaga Penjaga dan Penyelamat Karya Budaya Bangsa (LPPKBB) Kabupaten Kudus, Kamis petang (18/3/2021).

Namun, lanjut Supani, Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Nadjib Hassan menolak keras keinginan curator tersebut, Meski akan di beri mahar yang begitu banyak (besar) Sebab keramik itu satu satunya yang masih utuh di di Indonesia.
Ia menambahkan, kurator asal Jepang itu sendiri sudah keliling di sejumlah daerah di Indonesia. Antara lain ke Trowulan bekas kerajaan Mojopahit, tetapi tidak menemukan benda keramik kuno abad ke XIV secara utuh, hanya serpihan serpihan saja.”Setelah itu Soni Wibisono dari Badan Arkeologi Nasional juga melakukan penelitian . Juga berpendapat sama dengan kurator Jepang, bahwa keramik yang ada di gapura kembar Paduraksa adalah keramik kuno abad 14 buatan Vietnam.
Sedang puluhan “piring piring” keramik yang menghiasi dinding Menara ( bagian depan, belakang, samping kanan, samping kiri) sudah diganti sejak zaman pemerintahan Belanda saat dilakukan pemugaran.

Ada yang menghitung jumlahnya 32, tapi ada pula yang menyebut cuma 17. Piring piring itu didominasi warna biru dengan gambar masjid, manusia, binatang unta dan pohon kurma. Sebagian lainnya berwarna dasar merah-putih bergambar bunga bungaan,
Kurator adalah pengurus atau pengawas institusi warisan budaya atau seni. Bertugas memilih dan mengurus objek yang ditinjau .Kurator berpendidikan tinggi (umumnya doktor atau magister) dalam bidang seni, sejarah, arkeologi hingga antropologi.(Sup)