Desa Soco Dawe Punya Kantor Desa Senilai Rp 1 miliar Lebih

Kudus, Dupanews.id – Desa Soco Kecamatan Dawe sejak sekitar empat tahun terakhit memiliki Kantor Desa yang jauh lebih “megah” dibanding kantor desa lama. Terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan desa setempat dengan Desa Puyoh dan Desa Ternadi. Dengan halaman cukup luas dan belum dimanfaatkan untuk bangunan lainnya. “Dibangun dengan biaya dari dana desa lebih dari Rp 1 miliar, “ tutur Kepala Desa Soco, Lilik Ekowati.
Desa Soco yang luasnya sekitar 702 hektar ini,sebagian besar diantaranya ditanami tebu secara turun temurun. Dan tanaman tahunan ini umumnya diproses menjadi gula tumbu yang dilaksanakan lebih dari 10 perusahaan . Belum pernah ada upaya untuk mencoba beralih atau paling tidak merubah pola tanam- tidak hanya melulu ditanami tebu sepanjang tahun, “Sejumlah warga kami mulai tertarik untuk menanam porang. Sedang keanekaragaman tanaman semuanya memang masih serba tradisional. Kami memang masih butuh sekali tambahan ilmu dan pengalaman dari banyak pihak” tambah Lilik.
Tanaman uwi dan kimpul merupakan tanaman “kuno” yang dibiarkan begitu saja. Tumbuh liar di semak semak tanpa ada upaya untuk dibudidayakan. Departemen Pertanian sudah mulai memetakan tentang tanaman ini yang bisa dijadikan warna- keaneka ragaman pangan nasional.

“Warga menganggap umur tanaman sekitar delapan bulan dan hasil penjualannya juga tidak seberapa. Jika memang benar Departemen Pertanian sudah memulai menangani , kami siap untuk membantu. Lahan kami masih cukup luas” tambahnya.
Baca Juga : Covid-19 Kabupaten Kudus, Tertinggi Dibanding Kabupaten Tetangga
Kismanto, salah satu perangkat Desa Soco yang menemani Dupanews melihat sekilas desa yang berpenduduk sekitar 4.000 jiwa ini mengungkapkan keinginan memiliki obyek wisata . Salah satu diantaranya yang berpotensi untuk dijadikan tempat itu adalah “Gunung Kendhil”. Sebuah bukit kecil yang masih “perawan” dan memiliki sejumlah daya tarik. Termasuk misteri yang ada di sana.
Desa Soco memiliki sumber penghasilan/ dana dari Dana Desa sekitar Rp 1,2 miliar, pendapatan asli desa, bagi hasil pajak dan retribui, alokasi dana desa, bantuan keuangan dari Provinsi dan Kabupaten yang totalnya mencapai sekitar Rp 2,3 miliar.
Dengan sumber penghasilan dan dipadukan dengan kondisi alam serta lingkungan Desa Soco tersebut, masih cukup terbuka untuk dikembangkan dalam banyak hal. Desa ini hanya memiliki tiga rukun warga dan 27 rukun tetangga ( data dari kantor Kecamatan Dawe 2012), serta kepadatan penduduk juga tergolong masih rendah dibanding desa lain di Kecamatan Dawe , yaitu hanya 599 /kilometer ini. Namun luas wilayahnya nomor dua setelah Desa Kandangmas.(Sup)